goresan pensil terus menari
kertas inipun terpenuhi
semua garis ekspresi
terukir rapih
dalam diam aku terlelap
dalam dingin aku teringat
topeng ini,
sangat sulit
sangat lelah dipakai
terlalu basi
untuk aku ketahui
aku hidup
dengan topengku
memberi ekspresiku
dengan kaku
entah kapan
sampai kapan
aku kuat hingga
topengku sirna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar